16 Desember 2009

South Gate

BANZAI!!
HIDUP GAMBA OSAKA!![

Tak lupa memakai jaket berwarna biru dan berlambang simbol Gamba Osaka yang legendaris, Naga mengikuti iring-iringan keempat saudara kandungnya di Stasiun Akita. Yeah,ngomongnya sih berjalan beriringan, tapi sebenarnya tidak begitu, mereka semua sibuk dengan teman atau pacar masing-masing, dan sama sekali tidak mengacuhkan Naga. Baguslah, toh kalaupun mereka memperdulikannya, ujung-ujungnya hanya menyuruh-nyuruhnya saja. Tiba-tiba hawa udara di lobby bawah tanah stasiun Akita berubah, membuatnya merinding seketika. Hmm, mungkin kekkai atau pelindung dunia sihir sudah mulai bekerja atau memang hanya karena udara malam saja yang semakin dingin, eh? Tidak heran sih, bagaimanapun juga saat ini sudah tengah malam.

Merasakan udara semakin dingin, Naga segera mengencangkan risleting jaketnya, dan memasukkan tangannya ke dalam kantung jaket. Ada alasan tersendiri mengapa ia memakai jaket Gamba Osaka malam itu. Kemarin, tanggal 14 April baru saja pertandingan penting antara tim kesayangannya, Gamba Osaka, melawan Tokyo FC di Tokyo National Stadium dilaksanakan. Keduanya merupakan tim favorit kandidat juara J-League, dan pertandingan keduanya memang selalu dinanti-nanti oleh penikmat sepakbola. Yeah, kalau diibaratkan di Liga Inggris, pertandingan antara Gamba Osaka dan Tokyo FC mungkin setara dengan pertandingan antara Manchester United dan Liverpool. Panas, sengit, dan pantang untuk dilewatkan. Dan tebak siapa yang menang kemarin malam? Yup, tepat. Gamba Osaka. Menang mutlak dengan skor 3-1. Dan Naga pun tidak mau ketinggalan, turut merayakan kemenangan tim kebanggaannya-–setidaknya untuk menebus dosa tidak dapat menonton langsung kemarin--dengan memakai jaket berwarna biru itu.


"Korekaramo", ujarnya pelan ketika mencapai tiang kedelapan dari Lobby Gerbang Selatan. Sebenarnya tadi ia lupa harus mengucapkan kata kunci di tiang ke-berapa, tapi melihat iring-iringan kakak-kakaknya yang menghilang satu demi satu di tiang ini membuatnya yakin kalau disini-lah tempatnya. Dan benar saja, setelah ia mengucapkan kata kunci itu, Naga langsung disambut oleh secercah cahaya menyilaukan. Cahaya itu perlahan menghilang, dan portal penghubung yang sempit muncul. Melewatinya, Naga langsung mendapati ada tangga ke bawah dengan lorong yang sempit. Gelap sekali. Memejamkan mata sejenak untuk mengumpulkan keberaniannya, Naga menuruni tangga itu. Bisa takut juga kau, Naga? Ck, takut itu normal, tahu tidak? Sebagaimanapun caranya ia mencoba untuk menjadi laki-laki sejati yang tak takut apapun, ia masih saja seorang "anak kecil" berusia empat belas tahun yang normal. Yeah, singkirkan saja sedikit fakta kecil bahwa ia sudah mengalami "mimpi itu" di malam hari, dan jakun-nya sudah mulai membesar.

Seekor kucing bermata merah langsung menyambutnya sesampainya Naga di bawah. Hmm, surat yang memberitahu bahwa dia diterima di Ryokubita Akademii diantar oleh siluman luak--mari kita lupakan sejenak siluman luak itu menjelma menjadi apa kemarin-- dan kini tiketnya diperiksa oleh--kucing? Ryokubita sudah kehabisan orang, eh? Atau kini memang jamannya siluman menjajah manusia? Tidak habis pikir, Naga menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil menunggu antrian murid yang hendak memasuki peron. Setelah beberapa saat, gilirannya pun tiba, dan kucing yang ternyata bernama Kuronosuke Kuroda--tertulis di label bajunya-- memberikan stempel pada tiketnya. Keluar dari peron, Naga memutuskan untuk langsung naik ke kereta. Ia menyusuri tiap gerbong, dan didapatinya gerbong tiga yang paling kosong. Membungkuk sopan sekenanya pada anak-anak yang sudah lebih dahulu berada dalam gerbong, Naga memilih duduk di ujung dekat jendela, di bangku paling pojok gerbong itu. Mengantuk karena kemarin malam begadang demi menonton pertandingan sepakbola di televisi, perlahan Naga pun memejamkan matanya, membiarkan dirinya tenggelam memasuki dunia mimpi.


—dan alunan lagu Larc-en-ciel, yang terdengar dari walkman salah seorang anak yang sudah lebih dahulu tiba dalam gerbong semakin membuat Naga terlelap.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda